Friday, June 28, 2013

Fakta tentang rokok dan bahayanya.

Dewasa ini, dapat kita lihat begitu banyak sosialisasi tentang bahaya rokok. Baik dilakukan oleh pemerintah, iklan-iklan di televisi maupun lembaga masyarakat. Hal ini terjadi karena seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang meneliti dampak negatif dari rokok.

  
 Berikut fakta tentang rokok dan bahayanya :

1. Rokok mengandung tembakau . Dan tembakau tersebut dibakar dengan suhu rendah yang menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan hal ini menyebabkan keluarnya banyak bahan kimia.
2. Rokok mengandung karsinogen (penyebab kanker) dan 3000-an bahan kimia beracun.
3. Pengaruh perokok pasif 3x lebih fatal daripada debu batubara.
4. Rokok merusak darah yang merupakan hal yang sangat vital bagi manusia. Karena rokok karbon monoksida yang mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
menghalangi transportasi dalam darah.
5. Perokok aktif menghirup 15% asap rokok, sedangkan perokok pasif 85%. Oleh sebab itu , ibu menyusui yang berada dilingkungan perokok seperti suami yang merokok, akan membahayakan diri dan anaknya sendiri.
Hal ini karena asap rokok yang dihirup oleh ibu akan mengalir ke pembuluh darah dan ditransfer ke ASI secara difusi. Hal ini sangat membahayakan bayi.

   

Berikut penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok :

1. Kanker ParuDiketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.

2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.

3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.

5. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).

7. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

8. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.

9. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

10. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.

11. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.

12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.

13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).

14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

15. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.





Manfaat Dongeng

Seperti yang kita sudah tau, manusia dilahirkan dengan akal budi, berbeda dengan makhluk hidup yang lain. Kita dilahirkan ibarat wadah yang siap diisi oleh apapun. Segala sentral perilaku diatur oleh otak. Setiap manusia memiliki kemampuan atas apapun. Dan menurut penelitian 80% segala hasil perilaku dan kemampuan manusia merupakan hasil belajar dan stimulus.
 

 
Kesimpulannya, apa yang diterima individu akan diproses dan akan berpengaruh pada kemampuan dan yang juga mempengaruhi perilaku. Oleh sebab itu sangat perlu seorang individu diberi stimulus yang positif sejak lahir. Salah satunya adalah dengan dongeng.
 
                



Adapun manfaat dongeng pada anak adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembendaharaan kosa kata pada anak.
2. Anak dan balita belajar tentang struktur kalimat.
3. Merangsang minat baca anak.
4. Anak-anak diajak untuk berimajinasi dan meningkatkan ketrampilan anak.
5. Dengan buku-buku bergambar, anak-anak akan dapat mengenal objek-objek yang mungkin belum dapat dilihatnya. Contoh : Gunung, Istana, dll.
6. Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
7. Mengembangkan EQ anak .
8. Mengajari secara tidak langsung nilai-nilai moral dari bacaan tersebut.
9. Mempererat hubungan orangtua dan anak.
10. Relaksasi sebelum tidur.
 

Saturday, June 8, 2013

GENDER


Gender adalah pengalaman psikologis sebagai pria dan wanita. Terdapat 2 aspek penting dalam gender yaitu :

·         Identitas Gender à pandangan seseorang tentang dirinya pria/wanita dan bagian dari kepribadian kita serta komponen sentral self-concept. Indentitas gender sudah ada sejak lahir.

·         Peran Gender à perilaku konsisten yang menunjukkan apakah kita pria/wanita atau seberapa seseorang dianggap maskulin atau feminin menurut budaya tertentu.

a)    Maskulinitas dan feminitas tidak berlawanan satu sama lain.

b)   Pria dan wanita dapat sama-sama menjadi maskulin dan feminin sekaligus. Seseorang yang memiliki 2 sekaligus disebut androgynous.

 

Berikut adalah perbedaan gender dalam beberapa hal :


*FISIK

PRIA
WANITA
Kekuatan tubuh lebih besar
Hamil, menyusui,dll
 
 

 
*KOGNITIF

PRIA
WANITA
Penalaran mekanik dan spasial
Ketrampilan Berbahasa
Matematika
Ketrampilan Motorik Halus
Prestasi Ilmu Pengetahuan
Ketrampilan Mengeja
Ilmu Komputer
Ketrampilan  Memori Verbal
Prestasi Ilmu Sosial
Kecepatan Persepsi




*EMOSI & PERILAKU SOSIAL

PRIA
WANITA
Kompetitif dan Dominan
Cenderung Penengah
Tegas
Pemelihara & Simpatik
Tidak Takut Resiko
Ramah
Terlibat dalam Agresi Fisik
Percaya dan Terbuka

 

*PERNIKAHAN & PERILAKU SOSIAL

PRIA
WANITA
Cenderung memilih pasangan lebih muda,menarik secara fisik, dan memiliki ketrampilan rumah tangga yang baik
Cenderung memilih pasangan yang lebih tua
 
Cemburu dan mengontrol pasangan lebih
Cenderung melakukan seks dengan calon pasangan dalam jangka panjang hubungan. Contoh : suami

 

 

ASAL USUL PERBEDAAN GENDER

I.            1.1. Perbedaan Jenis Kelamin di dalam otak

Cortex cerebra pria 10% lebih besar dari wanita dan Otak kanan wanita lebih besar yang menyebabkan wanita memiliki kemampuan spasial yang baik.

1.2.        Corpus Collosum pada wanita lebih besar daripada pria.

1.3.        Perbedaan gender di bagain subkortikal otak. Amygdala terkait dengan ekpresi agresi dan hippocampus terkait dengan peran kunci dalam memori sehari-hari dan dalam penghambatan perilaku yang dihukum sebelumnya.
 

II.         Psikologi Evolusioner & Perbedaan Gender

·         Dalam hal berburu : Pria lebih unggul, sehingga ketrampilan matematika pria lebih kuat.

·         Evolusi Dominasi dan Agresi : Pria yang kawin dengan wanita adalah pria yang lebih dominan dan agresif.

·         Perawatan Anak : Kebutuhan wanita untuk membesarkan anak dalam kelompok menciptakan tekanan evolusi yang membentuk fungsi sosial, emosional, dan kognitif mereka.

·         Investasi Orang tua : Menurut teori ini, tingkat investasi pria di setiap keturunan jauh lebih rendah dibanding wanita.

·         Tekanan Evolusioner dalam Memilih Pasangan : Wanita tergantung dengan orang sejak zaman leluhur maka wanita lebih cemburu dengan perselingkuhan emosional daripada perselingkuhan seksual.

 

III.      SECARA PERAN SOSIAL

·         Teori peran sosial berpendapat bahwa perbedaan gender yang terjadi hari ini adalah akibat dari tekanan sosial yang tersisa di masa lalu.

·         Claude Steele (1997) membahas peran gender yang diinternalisasi pada kinerja positif . Dia menyebutkan bahwa orang berhasil dengan pelajaran sekolahnya hanya ketika prestasi merupakan bagian dari defenisi diri mereka sendiri.
 

 

PERKEMBANGAN IDENTITAS GENDER DAN PERAN

A.   Menurut Psikoanalisa

Freud mengatakan bahwa anak-anak biasanya mengikuti perilaku orangtua mereka untuk menenangkan hati dan menghindari penolakan.

B.    Menurut Social Learning

Albert Bandura mengatakan bahwa anak-anak mempelajari identitas gender mereka dengan mengamati orang dewasa dan saudara lebih tua.

 


ORIENTASI SEKSUAL

-Heteroseksual : tertarik kepada lain jenis kelamin .

-Homoseksual : tertarik kepada orang berjenis kelamin sama.

 A) Stigmasi, stress, dan orientasi seksual

Gay dan lesbi memiliki resiko depresi , bunuh diri dan kekerasan lebih besar.

B) Asal Usul Orientasi Seksual

Jhon Money berpendapat bahwa social learning berperan dalam perkembangan homoseksualitas.

·         Studi anak kembar menunjukkan faktor genetik cenderung menjadikan seseorang homoseksual.

·         Hormon seks tidak normal selama perkembangan prenatal meningkatkan homoseksual.

·         Pria gay memiliki saudara laki-laki yang lebih tua karena pria yang lahir pada akhir, memiliki lebih sedikir hormon testoteron.

Friday, June 7, 2013

TUGAS OBSERVASI E-learning


LAPORAN OBSERVASI E-LEARNING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.      IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah                   : SMA Swasta Kristen Methodist 1

Alamat                              : Jl. Hang Tuah No.1, Medan

Uang Sekolah                    : Rp1.000.000,00

Konsep e-Learning             : Offline

Sejak Kapan e-Learning     : 2008

 

 

B.       URAIAN AKTIVITAS OBSERVASI

Hari dan Tanggal            : Kamis, 23 Mei 2013

Waktu Pelaksanaan         : 90 menit ( 12.00 – 13.30 WIB)

Unit Observasi               : Penggunaan E-Learning

Unit Lain Observasi: Motivasi, Pendekatan Pembelajaran, Perencanaan  Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas.

Kelas Observasi         : X-internasional

Narasumber              : B. Sitorus

Pembagian Tugas       : Yoshinta : e-Learning dan Identitas Sekolah

                                 Megawaty : Motivasi

                                 Maria       : Pengelolaan kelas

                                 Claudia     : Pendekatan pembelajaran

                                 Abella      : Perencanaan pembelajaran



C.     LAPORAN HASIL OBSERVASI

I.        PENDAHULUAN

Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan (Santrock : 2011). Oleh karena itu, pada masa ini, psikologi pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi guru dan dosen (pendidik) dalam melaksanakan pengajaran dan bagi peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kajian psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar dan pengelolaan organisasi sekolah dan kelas. Maka, masalah utama dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan mengajar sebagai operasional dalam usaha pendidikan.

Salah satu aspek yang tidak dapat dilupakan dan dilepaskan dalam pendidikan adalah teknologi. Segala aspek kehidupan manusia kini telah berkaitan dengan psikologi, bukan hanya dalam pendidikan saja. Penerapan teknologi dalam dunia pendidikan sudah dimulai sejak beberapa decade yang lalu, walaupun teknologi yang dipakai masih sederhana dan berubah dengan lambat. Namun, beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi sudah semakin pesat, berbagai alat dan progam telah diciptakan untuk membantu proses pembelajaran.

 

II.        LANDASAN TEORI

Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa decade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi berubah secara dramatis (Santrock:2011) perkembangan penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan berkembang begitu pesat baik secara kuantitas dan kualitas.

Perkembangan tersebut tampak dengan pengadaan computer dan berbagai alat berbasis teknologi disekolah-sekolah, dimasukkannya pelajaran teknologi, informasi dan komunikasi kedalam kurikulum dan pelatihan penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan bagi para guru.

Dalam penggunaannya, antar computer terkoneksi dengan jaringan yang bernama internet yang akan menghubungkan antar computer. Sistem ini menyediakan informasi yang tidak terbatas dan dapat diakses dengan mudah. Dalam banyak kasus, computer menyimpan lebih banyak informasi dan masih lebih baru dibandingkan dengan buku.

Sistem informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai ,materi di internet dalam upaya pengambilan informasi bernama world wide web. Sistem ini memberikan struktur yang dibutuhkan internet. Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet, websitelah yang menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi. Email atau electronic mail adalah bagian penting dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima individu melalui sistem yang bernama email ini. Fasilitas yang telah ada ini dapat mempermudah jalannya proses pendidikan, karena pendidik dan peserta didik akan lebih mudah untuk search and share informasi yang berkaitan dengan pendidikan.

 

1.            Teori Motivasi

Motivasi adalah suatu proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Dimana perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

PERSPEKTIF TENTANG MOTIVASI :

· Perspektif behavoiral à menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dlam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif  yang dapat memotivasi peilaku murid.

· Perspektif humanistis à menekankan pada kapasitas murid untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow.

· Perspektif kognitif à  menekankan bahwa murid akan memandu motivasi mereka, artinya agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggungjawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka.

· Perspektif Sosial à kebutuhan afiliasi dianggap akan mempengaruhi motivasi murid, di mana murid yang mempunyai hubungan yang penuh perhatian dan suportif biasanya akan memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah.

 

2. Teori Belajar

Berikut ini beberapa pendekatan untuk teori belajar :

1.    Pendekatan Behavioral

Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang diamati, bukan dengan proses mental. Pengkondisian klasik dan operan yang merupakan dua pandangan behavioran menekankan pembelajaran asosiatif, yang terdiri dari pembelajaran dua kejadian yang saling terkait (asosiated)

2.   Pendekatan Kognitif

Ada 4 pendekatan kognitif utama dalam pembelajaran yaitu :

a.  Kognitif sosial à menekankan bagaimana factor perilaku, lingkungan, dan orang (kognitif) saling berinteraksi mempengaruhi proses pembelajaran.

b.  Pemprosesan informasi à menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya.

c.  Konstruktivis kognitif à menekankan kontruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman

d.  Kontruktivis sosial à fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.

 

3. Orientasi Belajar

      i.       Teacher Centered Learning

   Teacher Centered Learning atau pengajaran berorientasi pada guru, pembelajaran ini mencakup pembuatan sasaran perilaku, analisis tugas dan mengembangkan taksonomi intruksional. Pengajaran ini berorientasi pada guru yang terstruktur, dimana guru mengatur dan mengontrol, mengharapkan kemajuan murid, memaksimalkan waktu murid untuk tugas-tugas akdemik, dan menekan sikap negative sampai ke tingkat minimum.       

  ii.          Student Centered Learning

Perencanaan pembelajaran ini fokus pada kelas, bukan pada guru. Prinsip yang digunakan adalah prinsip kognitif dan metakognitif, factor motivasi dan emosional, factor perkembangan sosial, dan factor perbedaan individual.

Pembelajaran berbasis problem berfokus pada diskusi kelompok kecil ketimbang pengajaran. Murid mengidentifikasi isu yang akan mereka kaji, dan guru bertindak sebagai pembimbing, membantu merid memonitor upaya pemecahan masalah mereka.

 
4.            Manajemen Kelas

·      PANDANGAN TENTANG MANAJEMEN KELAS

Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkanhubungan dan kesempatan untuk menata diri (Kennedy,dd,2001). Manajemen kelas ini disusun dengan beberapa gaya penataan yakni :

1.  Gaya auditorium àgaya susunan kelas dimana semua murid duduk menghadap guru

2. Gaya tatap muka à gaya susuna kelas dimana murid saling menghadap

3. Gaya off-setà gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain

4. Gaya seminar à gaya susuna kelas dimana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk disusunan berbentuk lingkaran , atau persegi, atau bentuk U

5. Gaya klaster à gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja sama dalam kelompok kecil.

 

III.   Hasil Observasi

1.            Pelaksanaan E-Learning

Berdasarkan observasi, sekolah telah menyediakan seperangkat komputer dan proyektor di ruang kelas. Kedua alat inilah yang digunakan untuk pelaksanaan e-learning. Yang menjadi kendala dalam pelaksanaan e-learning adalah tidak berfungsinya wi-fi dengan baik, sehingga menyulitkan kelas untuk melakukan pencarian informasi yang mendukung pembelajaran. Selain itu, jika terjadi pemadaman listrik pembelajaran juga akan beralih kembali ke konsep manual karena ketiadaan genset.

E-learning yang dilaksanakan secara umum masih sederhana. Guru menjelaskan kepada murid dengan menggunakan proyektor yang menampakkan bahan ajar atau murid yang melakukan presentasi dihadapan murid lain dan guru. Sistem yang masih sederhana ini juga dikarenakan oleh fasilitas dari sekolah yang masih kurang memadai, selain tidak ada wi-fi sekolah juga tidak dilengkapi dengan website sekolah yang menyediakan berbagai bahan ajar dan e-library.

Menurut wawancara kepada salah satu guru, pada masa awal penerapan e-learning sekolah dilengkapi dengan wi-fi dan website hanya saja kurangnya perawatan menyebabkan terhentinya penggunaan wi-fi dan kurang di updatenya website. Namun, untuk menyiasati ketiadaan wi-fi, murid dan guru berinisiatif untuk menggunakan modem yang dimiliki siswa untuk mencari informasi yang mendukung pembelajaran.

 

2.            Orientasi Belajar

Berdasarkan observasi, perencanaan pembelajaran yang dipergunakan adalah Teacher Centered Learning, perencanaan ini tampak jelas selama observasi, karena guru memberikan arahan yang semua berpusat pada guru. Dalam mengajar guru menggunakan motode  ceramah dan dilanjutkan dengan respon murid.Namun, berdasarkan wawancara pada guru, metode yang digunakan bervariasi. Perencanaan pembelajaran Student Centered Learning juga terkadang dipergunakan, namun teacher centered learning lebih mendominasi.

 

3.            Pengelolaan Kelas

Gaya penataan kelas yang digunakan adalah auditoium, yang mana seluruh murid duduk menghadap guru. Gaya ini sangat mendukung pelaksanaan e-learning yang dimana secara umum, guru atau siswa melakukan presentasi di depan kelas. Jadi, dengan gaya penataan ini, seluruh murid akan memperhatikan oknum yang berdiri di depan kelas.

Lingkungan kelas yang diciptakan lebih mengarah pada penggunaan gaya manajemen kelas otoritatif, yaitu gaya yang melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada siswa (Santrok:2011). Guru juga menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dan dengan masukan dari murid. Gaya manajemen kelas ini sangat didukung oleh jumlah murid yang hanya 12 orang, sehingga guru dapat memberikan perhatian kepada setiap murid.

Penggunaan gaya tersebut juga didukung dengan penggunaan ruangan kelas yang tidak terlalu luas, akan tetapi menjadi sedikit ganjil, karena dalam ruangan kelas terdapat kursi dan meja yang jumlahnya melebihi jumlah siswa dan tidak tertata dengan baik, selain itu pendingin ruangan yang ada tidak berfungsi dengan baik, kelas juga kurang bersih dan tertata.

4.            Pendekatan Pembelajaraan

Dalam pembelajaran dikelas ini, pemberian reward dan punishment sangatlah berpengaruh. Pengaruh pemberian reward dan punishment sangat mempengaruhi siswa, yang mana kelas menjadi sangat aktif. Berdasarkan wawancara kepada salah satu siswa, kelas menjadi sangat bersemangat karena ada nilai tambahan (reward) bagi setiap siswa yang aktif dikelas.

Selain itu, rata-rata siswa memiliki keinginan yang kuat untuk mampu menguasai pelajaran dan meraih juara. Aspek-aspek tersebut sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang berlangsung dikelas. Bisa dikatakan pendekatan pembelajran behavioral dan kognitif berlangsung didalam kelas yang diobservasi tersebut. 

5.            Motivasi

Motivasi belajar yang dimiliki siswa selama observasi sangatlah baik. Berdasarkan observasi, perspektif motivasi yakni behavioral, kognitif, dan humanistis dapat terlihat dari gaya belajar siswa. Berikut uraiannya :

ü Humanistisà Siswa bebas dan aktif memberikan tanggapan maupun pertanyaan mengenai materi baik kepada guru maupun kepada teman sekelas.

ü Kognitif à Siswa tampak sangat percaya diri dalam memperlihatkan kemampuan dalam menjawab pertanyaan mengenai materi dan juga berfokus pada ide-ide masing-masing dalam memberi tanggapan mengenai materi.

ü Behavioral  à  Siswa tampak semakin termotivasi dalam menanggapi pertanyaan ataupun memberi tanggapan dengan adanya reward berupa nilai tambahan dari guru.


IV.     RANGKUMAN HASIL OBSERVASI

4.1 Rangkuman Kelompok

   Sistem e-learning telah berjalan cukup lama di SMA Methosdist 1 Medan, fasilitas yang ada sudah cukup memadai untuk melakukan pembelajaran dengan konsep e-learning offline. Pengelolaan kelas, perencanaan pembelajaran dan pendekatan pemberlajaran yang digunakan juga saling terkait dan saling mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.

   Motivasi siswa dalam belajar juga sangat mendukung berjalannya sistem pembelajaran ini, walaupun ada aspek-aspek kecil yang kurang diperharikan seperti keadaan kelas yang kurang ergonomis dan kekurangan fasilitas. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung di SMA Methodist 1 Medan tidak jauh dari efektif.

 

4.2 Rangkuman Pribadi                                            

MEGAWATY MAYA SHINTA MUNTHE (12-038)

Metode belajar dengan e-learning merupakan metode belajar yang masih baru. Metode ini banyak diterapkan oleh sekolah-sekolah dengan tujuan pemanfaatan teknologi dalam belajar dan pengefektifan pembelajaran untuk semakin terlihat nyata seperti penayangan video sesuai dengan materi.

Dalam observasi yang kami lakukan, banyak hal yang kami dapatkan tentang belajar online. Salah satunya adalah sekolah semakin bersaing mengupayakan kesejahteraan fasilitas sekolah seperti penyediaan laptop, jaringan wi-fi, dan lain-lain, yang juga sekaligus berfungsi untuk meningkatkan mutu sekolah itu sendiri. Kemudian, penggunaan e-learning dalam metode ini juga sekaligus melatih siswa-siswi agar melek teknologi dalam era globalisasi zaman sekarang ini. Siswa-siswi juga lebih termotivasi dan interaktif dalam mempelajari materi karena materi dapat dilihat lebih nyata seperti melalui video-video ataupu gambar edukatif. Hal yang saya dapatkan juga adalah keabkraban guru dengan murid juga terjalin melalui pertanyaan tentang materi maupun tentang teknologi yang sedang digunakan juga. Karena yang saya lihat, walaupun guru-guru sudah dibekali tentang pembelajaraan penggunaan media online  oleh pihak sekolah, guru-guru juga mempunyai kelemahan dalam mengoperasikan teknologi tersebut dan dengan itu guru dan murid saling membantu dalam pengoperasian media online  tersebut.

Pengelolaan kelas dengan menggunakan pola auditorium yang mendukung terlaksananya manajemen kelas yang kondusif juga menunjang situasi proses belajar yang baik.

 

V.       TESTIMONI TENTANG PERENCANAAN DAN PROSES OBSERVASI

YOSHINTA GRACIA E LUMBANBATU (12-032): Menurut saya, perencanaan dan proses observasi berjalan dengan baik. Segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana. Memang ada beberapa masalah kecil yang muncul secara tidak terduga, namun tidak begitu mengganggu jalannya observasi.

CLAUDIA GENEROSA ARUAN (12-068) : Menyenangkan akhirnya bisa menyelesaikan tugas observasi ini dengan baik. Mulai dari pencarian sekolah, penyetujuan dari kepala sekolah, hingga pelaksanaan observasi. Kebetulan kami diizinkan untuk mengobservasi ke kelas internasional. Jadi saya berpikir berarti pembelajaran e-learning yang diterapkan pada mereka pasti lebih baik. Guru yang ada disekolah itu juga ramah-ramah dan bersahabat. Oleh karena itu saya pribadi merasa cukup puas saat melakukan tugas observasi tersebut. Siswa-siswa dikelas tersebut juga baik-baik dan sopan. Saat kami mewawancarai, mereka sangat berpartisipasi dengan baik. Sekian J

MARIA A SIMANJUNTAK (12-042) : Ketika mendapat tugas observasi ini awalnya bingung, karena saya kurang begitu tertarik dengan tugas ini. Pertama , awalnya kami bingung mencari sekolah yang akan diobservasi, belum lagi surat izinnya. Namun, setelah dilalui ternyata menyenangkan, banyak hal yang saya dapat dari observasi e-learning ini. Awal masuk ke kelas , gugup juga karena saya tidak terlalu lihai dalam berinteraksi dengan mereka, namun semua dapat terselesaikan. Dalam observasi ini kami membagi tugas, dan saya dapat bagian Manajemen Kelas, dimana saya mengamati struktur kelas mereka, pola pengajaran guru, gaya penataan kelas, dan lain-lain. Ternyata gaya pembelajaran saat sudah sangat canggih dan banyak mengandalkan media elektronik seperti internet,proyektor, dan lain-lain. Belum lagi yang kami observasi kelas internasional di Methodist 1 Medan. Sungguh sangat berbeda dengan cara belajar saya saat menduduki bangku sekolah. Diharapkan dengan adanya program e-learning ini, maka para siswa agar lebih efektif belajar dan dapat menggunakannya untuk kepentingan pembelajaran.


ABELLA SARAGIH (12-078) : Saya merasa senang dan bangga karena untuk pertama kalinya saya melakukan observasi ini. Temen-temen dan guru dimethodist juga sangat ramah dan sangat baik dalammenerima kami untuk melakukan observasi ini. Mereka sangat membantu dan menganggap serius tugas yang kami lakukan tersebut. Suasana kelas juga cukup mendukung kami dalam melakukan observasi ini. Murid-muridnya ikut berpartisipatif dalam penyelesaian tugas ini. 

MEGAWATY MAYA SHINTA MUNTHE: Saya merasa observasi pendidikan ini menarik karena ini merupakan pengalaman pertama melakukan tugas observasi. Awalnya saya sangat merasa cukup mengerti bagaimana cara observasi. Namun, ketika dipraktekkan cukup agak rumit dan tantangannya adalah menilai secara objektif apa yang dilihat. Akhirnya setelah lama berpikir di dalam kelas dan mencoba untuk menilai motivasi belajar siswa selama observasi, saya akhirnya dapat membuat hasil observasi. Keadaan siswa yang cukup aktif dalam menanggapi kami sebagai obeserver pada akhir pelajaran juga menambah semangat saya dalam melakukan tugas observasi ini.