Dewasa ini, dapat kita lihat begitu banyak sosialisasi tentang bahaya rokok. Baik dilakukan oleh pemerintah, iklan-iklan di televisi maupun lembaga masyarakat. Hal ini terjadi karena seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang meneliti dampak negatif dari rokok.
Berikut fakta tentang rokok dan bahayanya :
1. Rokok mengandung tembakau . Dan tembakau tersebut dibakar dengan suhu rendah yang menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan hal ini menyebabkan keluarnya banyak bahan kimia.
2. Rokok mengandung karsinogen (penyebab kanker) dan 3000-an bahan kimia beracun.
3. Pengaruh perokok pasif 3x lebih fatal daripada debu batubara.
4. Rokok merusak darah yang merupakan hal yang sangat vital bagi manusia. Karena rokok karbon monoksida yang mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
menghalangi
transportasi dalam darah.
5. Perokok aktif menghirup 15% asap rokok, sedangkan perokok pasif 85%. Oleh sebab itu , ibu menyusui yang berada dilingkungan perokok seperti suami yang merokok, akan membahayakan diri dan anaknya sendiri.
Hal ini karena asap rokok yang dihirup oleh ibu akan mengalir ke pembuluh darah dan ditransfer ke ASI secara difusi. Hal ini sangat membahayakan bayi.
Berikut penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok :
1. Kanker ParuDiketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan
oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam
paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi
tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok
berat akan meninggal akibat kanker paru.
2. Kanker Kandung
Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi
menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi
karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.
3. Kanker
Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker
payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20
tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena
kanker payudara.
4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian
akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang
merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
5.
Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari
sel-sel esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen
kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
6. Kanker
Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada
beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal
(pencernaan).
7. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka
asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin
bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar
menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah.
Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA
dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu
kanker.
8. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker
mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap
berisiko 50 kali lipat lebih besar.
9. Kanker Tenggorokan
Asap
rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan,
karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.
10. Serangan
Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat
dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen
dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika
jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa
menyebabkan serangan jantung.
11. Penyakit Jantung Koroner
(PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan
akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes
melitus.
12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa
mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal
ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang
menyebabkan arterosklerosis.
13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat
seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh
rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat
kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan
banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).
14.
Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa
meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok
bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi
aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami
impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah
lain di tubuh.
15. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan
medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi),
gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih
tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap),
katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi,
mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.
Friday, June 28, 2013
Manfaat Dongeng
Seperti yang kita sudah tau, manusia dilahirkan dengan akal budi, berbeda dengan makhluk hidup yang lain. Kita dilahirkan ibarat wadah yang siap diisi oleh apapun. Segala sentral perilaku diatur oleh otak. Setiap manusia memiliki kemampuan atas apapun. Dan menurut penelitian 80% segala hasil perilaku dan kemampuan manusia merupakan hasil belajar dan stimulus.
Kesimpulannya, apa yang diterima individu akan diproses dan akan berpengaruh pada kemampuan dan yang juga mempengaruhi perilaku. Oleh sebab itu sangat perlu seorang individu diberi stimulus yang positif sejak lahir. Salah satunya adalah dengan dongeng.
Adapun manfaat dongeng pada anak adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembendaharaan kosa kata pada anak.
2. Anak dan balita belajar tentang struktur kalimat.
3. Merangsang minat baca anak.
4. Anak-anak diajak untuk berimajinasi dan meningkatkan ketrampilan anak.
5. Dengan buku-buku bergambar, anak-anak akan dapat mengenal objek-objek yang mungkin belum dapat dilihatnya. Contoh : Gunung, Istana, dll.
6. Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
7. Mengembangkan EQ anak .
8. Mengajari secara tidak langsung nilai-nilai moral dari bacaan tersebut.
9. Mempererat hubungan orangtua dan anak.
10. Relaksasi sebelum tidur.
Kesimpulannya, apa yang diterima individu akan diproses dan akan berpengaruh pada kemampuan dan yang juga mempengaruhi perilaku. Oleh sebab itu sangat perlu seorang individu diberi stimulus yang positif sejak lahir. Salah satunya adalah dengan dongeng.
Adapun manfaat dongeng pada anak adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembendaharaan kosa kata pada anak.
2. Anak dan balita belajar tentang struktur kalimat.
3. Merangsang minat baca anak.
4. Anak-anak diajak untuk berimajinasi dan meningkatkan ketrampilan anak.
5. Dengan buku-buku bergambar, anak-anak akan dapat mengenal objek-objek yang mungkin belum dapat dilihatnya. Contoh : Gunung, Istana, dll.
6. Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
7. Mengembangkan EQ anak .
8. Mengajari secara tidak langsung nilai-nilai moral dari bacaan tersebut.
9. Mempererat hubungan orangtua dan anak.
10. Relaksasi sebelum tidur.
Saturday, June 8, 2013
GENDER
Gender adalah
pengalaman psikologis sebagai pria dan wanita. Terdapat 2 aspek penting dalam
gender yaitu :
·
Identitas Gender à
pandangan seseorang tentang dirinya pria/wanita dan bagian dari kepribadian
kita serta komponen sentral self-concept.
Indentitas gender sudah ada sejak lahir.
·
Peran Gender à perilaku
konsisten yang menunjukkan apakah kita pria/wanita atau seberapa seseorang
dianggap maskulin atau feminin menurut budaya tertentu.
a)
Maskulinitas dan feminitas tidak berlawanan satu sama
lain.
b)
Pria dan wanita dapat sama-sama menjadi maskulin
dan feminin sekaligus. Seseorang yang memiliki 2 sekaligus disebut androgynous.
Berikut adalah perbedaan gender dalam beberapa hal :
*FISIK
PRIA
|
WANITA
|
Kekuatan tubuh lebih besar
|
Hamil, menyusui,dll
|
*KOGNITIF
PRIA
|
WANITA
|
Penalaran mekanik dan spasial
|
Ketrampilan Berbahasa
|
Matematika
|
Ketrampilan Motorik Halus
|
Prestasi Ilmu Pengetahuan
|
Ketrampilan Mengeja
|
Ilmu Komputer
|
Ketrampilan Memori Verbal
|
Prestasi Ilmu Sosial
|
Kecepatan Persepsi
|
*EMOSI & PERILAKU SOSIAL
PRIA
|
WANITA
|
Kompetitif dan Dominan
|
Cenderung Penengah
|
Tegas
|
Pemelihara & Simpatik
|
Tidak Takut Resiko
|
Ramah
|
Terlibat dalam Agresi Fisik
|
Percaya dan Terbuka
|
*PERNIKAHAN & PERILAKU SOSIAL
PRIA
|
WANITA
|
Cenderung memilih pasangan
lebih muda,menarik secara fisik, dan memiliki ketrampilan rumah tangga yang
baik
|
Cenderung memilih pasangan yang
lebih tua
|
Cemburu dan mengontrol pasangan
lebih
|
Cenderung melakukan seks dengan
calon pasangan dalam jangka panjang hubungan. Contoh : suami
|
ASAL USUL PERBEDAAN GENDER
I.
1.1. Perbedaan Jenis Kelamin di dalam otak
Cortex cerebra pria 10% lebih besar dari wanita
dan Otak kanan wanita lebih besar yang menyebabkan wanita memiliki kemampuan
spasial yang baik.
1.2.
Corpus Collosum pada wanita lebih besar daripada
pria.
1.3.
Perbedaan gender di bagain subkortikal otak.
Amygdala terkait dengan ekpresi agresi dan hippocampus terkait dengan peran
kunci dalam memori sehari-hari dan dalam penghambatan perilaku yang dihukum
sebelumnya.
II.
Psikologi Evolusioner & Perbedaan Gender
·
Dalam hal berburu : Pria lebih unggul, sehingga
ketrampilan matematika pria lebih kuat.
·
Evolusi Dominasi dan Agresi : Pria yang kawin
dengan wanita adalah pria yang lebih dominan dan agresif.
·
Perawatan Anak : Kebutuhan wanita untuk
membesarkan anak dalam kelompok menciptakan tekanan evolusi yang membentuk
fungsi sosial, emosional, dan kognitif mereka.
·
Investasi Orang tua : Menurut teori ini, tingkat
investasi pria di setiap keturunan jauh lebih rendah dibanding wanita.
·
Tekanan Evolusioner dalam Memilih Pasangan :
Wanita tergantung dengan orang sejak zaman leluhur maka wanita lebih cemburu
dengan perselingkuhan emosional daripada perselingkuhan seksual.
III.
SECARA PERAN SOSIAL
·
Teori peran sosial berpendapat bahwa perbedaan
gender yang terjadi hari ini adalah akibat dari tekanan sosial yang tersisa di
masa lalu.
·
Claude Steele (1997) membahas peran gender yang
diinternalisasi pada kinerja positif . Dia menyebutkan bahwa orang berhasil
dengan pelajaran sekolahnya hanya ketika prestasi merupakan bagian dari
defenisi diri mereka sendiri.
PERKEMBANGAN IDENTITAS GENDER DAN PERAN
A.
Menurut Psikoanalisa
Freud mengatakan bahwa anak-anak biasanya
mengikuti perilaku orangtua mereka untuk menenangkan hati dan menghindari
penolakan.
B.
Menurut Social Learning
Albert Bandura mengatakan bahwa anak-anak
mempelajari identitas gender mereka dengan mengamati orang dewasa dan saudara
lebih tua.
ORIENTASI
SEKSUAL
-Heteroseksual : tertarik kepada lain jenis
kelamin .
-Homoseksual : tertarik kepada orang berjenis
kelamin sama.
A)
Stigmasi, stress, dan orientasi seksual
Gay dan lesbi memiliki resiko depresi , bunuh diri
dan kekerasan lebih besar.
B) Asal Usul Orientasi Seksual
Jhon Money berpendapat bahwa social learning berperan dalam perkembangan homoseksualitas.
·
Studi anak kembar menunjukkan faktor genetik
cenderung menjadikan seseorang homoseksual.
·
Hormon seks tidak normal selama perkembangan
prenatal meningkatkan homoseksual.
·
Pria gay memiliki saudara laki-laki yang lebih tua
karena pria yang lahir pada akhir, memiliki lebih sedikir hormon testoteron.
Friday, June 7, 2013
TUGAS OBSERVASI E-learning
LAPORAN
OBSERVASI E-LEARNING PSIKOLOGI PENDIDIKAN
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Swasta Kristen Methodist 1
Alamat :
Jl. Hang Tuah No.1, Medan
Uang Sekolah : Rp1.000.000,00
Konsep e-Learning : Offline
Sejak Kapan e-Learning : 2008
B. URAIAN AKTIVITAS OBSERVASI
Hari dan Tanggal : Kamis, 23 Mei 2013
Waktu Pelaksanaan :
90 menit ( 12.00 – 13.30 WIB)
Unit Observasi : Penggunaan E-Learning
Unit Lain Observasi: Motivasi, Pendekatan Pembelajaran,
Perencanaan Pembelajaran dan Pengelolaan
Kelas.
Kelas Observasi : X-internasional
Narasumber : B. Sitorus
Pembagian Tugas : Yoshinta : e-Learning dan Identitas Sekolah
Megawaty : Motivasi
Maria
: Pengelolaan kelas
Claudia : Pendekatan pembelajaran
Abella :
Perencanaan pembelajaran
C. LAPORAN HASIL
OBSERVASI
I.
PENDAHULUAN
Psikologi
pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri
pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan
(Santrock : 2011). Oleh karena itu, pada masa ini, psikologi pendidikan
memiliki peran yang sangat penting bagi guru dan dosen (pendidik) dalam
melaksanakan pengajaran dan bagi peserta didik dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Kajian psikologi
pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar
dan pengelolaan organisasi sekolah dan kelas. Maka, masalah utama dalam
psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan mengajar sebagai operasional
dalam usaha pendidikan.
Salah satu
aspek yang tidak dapat dilupakan dan dilepaskan dalam pendidikan adalah
teknologi. Segala aspek kehidupan manusia kini telah berkaitan dengan
psikologi, bukan hanya dalam pendidikan saja. Penerapan teknologi dalam dunia
pendidikan sudah dimulai sejak beberapa decade yang lalu, walaupun teknologi
yang dipakai masih sederhana dan berubah dengan lambat. Namun, beberapa tahun
terakhir, perkembangan teknologi sudah semakin pesat, berbagai alat dan progam
telah diciptakan untuk membantu proses pembelajaran.
II.
LANDASAN TEORI
Teknologi telah
menjadi bagian dari sekolah selama beberapa decade, tetapi teknologi masih
dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi
berubah secara dramatis (Santrock:2011) perkembangan penggunaan teknologi dalam
dunia pendidikan berkembang begitu pesat baik secara kuantitas dan kualitas.
Perkembangan
tersebut tampak dengan pengadaan computer dan berbagai alat berbasis teknologi
disekolah-sekolah, dimasukkannya pelajaran teknologi, informasi dan komunikasi
kedalam kurikulum dan pelatihan penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan
bagi para guru.
Dalam
penggunaannya, antar computer terkoneksi dengan jaringan yang bernama internet
yang akan menghubungkan antar computer. Sistem ini menyediakan informasi yang
tidak terbatas dan dapat diakses dengan mudah. Dalam banyak kasus, computer
menyimpan lebih banyak informasi dan masih lebih baru dibandingkan dengan buku.
Sistem
informasi hypermedia yang
menghubungkan berbagai ,materi di internet dalam upaya pengambilan informasi
bernama world wide web. Sistem ini
memberikan struktur yang dibutuhkan internet. Website adalah lokasi individu
atau organisasi di internet, websitelah
yang menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi. Email
atau electronic mail adalah bagian
penting dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima individu melalui sistem
yang bernama email ini. Fasilitas yang telah ada ini dapat mempermudah jalannya
proses pendidikan, karena pendidik dan peserta didik akan lebih mudah untuk search and share informasi yang berkaitan dengan pendidikan.
1.
Teori Motivasi
Motivasi adalah suatu proses yang
memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Dimana perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
PERSPEKTIF TENTANG MOTIVASI :
· Perspektif
behavoiral à menekankan imbalan dan hukuman
eksternal sebagai kunci dlam menentukan motivasi murid. Insentif adalah
peristiwa atau stimuli positif atau negatif
yang dapat memotivasi peilaku murid.
· Perspektif
humanistis à menekankan
pada kapasitas murid untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan
dengan pandangan Abraham Maslow.
· Perspektif
kognitif à menekankan bahwa murid akan memandu motivasi
mereka, artinya agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggungjawab
untuk mengontrol hasil prestasi mereka.
· Perspektif Sosial à kebutuhan afiliasi dianggap akan mempengaruhi motivasi
murid, di mana murid yang mempunyai hubungan yang penuh perhatian dan suportif
biasanya akan memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah.
2. Teori
Belajar
Berikut ini
beberapa pendekatan untuk teori
belajar :
1. Pendekatan
Behavioral
Behaviorisme
adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui
pengalaman yang diamati, bukan dengan proses mental. Pengkondisian
klasik dan operan yang merupakan dua pandangan behavioran menekankan
pembelajaran asosiatif, yang terdiri dari pembelajaran dua kejadian yang saling
terkait (asosiated)
2. Pendekatan
Kognitif
Ada 4
pendekatan kognitif utama dalam pembelajaran yaitu :
a. Kognitif sosial
à menekankan
bagaimana factor perilaku, lingkungan, dan orang (kognitif) saling berinteraksi
mempengaruhi proses pembelajaran.
b. Pemprosesan
informasi à
menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian,
ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya.
c. Konstruktivis
kognitif à menekankan
kontruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman
d. Kontruktivis
sosial à fokus pada
kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.
3. Orientasi
Belajar
i.
Teacher
Centered Learning
Teacher Centered Learning atau
pengajaran berorientasi pada guru, pembelajaran ini mencakup pembuatan sasaran
perilaku, analisis tugas dan mengembangkan taksonomi intruksional. Pengajaran ini berorientasi pada guru yang terstruktur,
dimana guru mengatur dan mengontrol, mengharapkan kemajuan murid, memaksimalkan
waktu murid untuk tugas-tugas akdemik, dan menekan sikap negative sampai ke
tingkat minimum.
ii.
Student
Centered Learning
Perencanaan
pembelajaran ini fokus pada kelas, bukan pada guru. Prinsip yang digunakan
adalah prinsip kognitif dan metakognitif, factor motivasi dan emosional, factor
perkembangan sosial, dan factor perbedaan individual.
Pembelajaran
berbasis problem berfokus pada diskusi kelompok kecil ketimbang pengajaran.
Murid mengidentifikasi isu yang akan mereka kaji, dan guru bertindak sebagai
pembimbing, membantu merid memonitor upaya pemecahan masalah mereka.
4.
Manajemen Kelas
·
PANDANGAN
TENTANG MANAJEMEN KELAS
Pandangan lama
menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak
tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk
mengembangkanhubungan dan kesempatan untuk menata diri (Kennedy,dd,2001). Manajemen kelas
ini disusun dengan beberapa gaya penataan yakni :
1. Gaya auditorium àgaya susunan kelas dimana semua murid
duduk menghadap guru
2. Gaya tatap muka à gaya susuna kelas dimana murid saling
menghadap
3. Gaya off-setà gaya
susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di
bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain
4. Gaya seminar à gaya susuna kelas dimana sejumlah
besar murid (sepuluh atau lebih) duduk disusunan berbentuk lingkaran , atau
persegi, atau bentuk U
5. Gaya klaster à gaya susunan kelas dimana sejumlah
murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja sama dalam kelompok kecil.
III. Hasil
Observasi
1.
Pelaksanaan E-Learning
Berdasarkan
observasi, sekolah telah menyediakan seperangkat komputer dan proyektor di
ruang kelas. Kedua alat inilah yang digunakan untuk pelaksanaan e-learning. Yang menjadi kendala dalam
pelaksanaan e-learning adalah tidak
berfungsinya wi-fi dengan baik,
sehingga menyulitkan kelas untuk melakukan pencarian informasi yang mendukung
pembelajaran. Selain itu, jika terjadi pemadaman listrik pembelajaran juga akan
beralih kembali ke konsep manual karena ketiadaan genset.
E-learning yang dilaksanakan secara umum masih
sederhana. Guru menjelaskan kepada murid dengan menggunakan proyektor yang
menampakkan bahan ajar atau murid yang melakukan presentasi dihadapan murid
lain dan guru. Sistem yang masih sederhana ini juga dikarenakan oleh fasilitas
dari sekolah yang masih kurang memadai, selain tidak ada wi-fi sekolah juga tidak dilengkapi dengan website sekolah yang
menyediakan berbagai bahan ajar dan e-library.
Menurut
wawancara kepada salah satu guru, pada masa awal penerapan e-learning sekolah dilengkapi dengan wi-fi dan website hanya
saja kurangnya perawatan menyebabkan terhentinya penggunaan wi-fi dan kurang di updatenya website. Namun,
untuk menyiasati ketiadaan wi-fi,
murid dan guru berinisiatif untuk menggunakan modem yang dimiliki siswa untuk
mencari informasi yang mendukung pembelajaran.
2.
Orientasi Belajar
Berdasarkan
observasi, perencanaan pembelajaran yang dipergunakan adalah Teacher Centered Learning, perencanaan
ini tampak jelas selama observasi, karena guru memberikan arahan yang semua
berpusat pada guru. Dalam mengajar guru menggunakan motode ceramah dan dilanjutkan dengan respon
murid.Namun, berdasarkan wawancara pada guru, metode yang digunakan bervariasi.
Perencanaan pembelajaran Student Centered
Learning juga terkadang dipergunakan, namun teacher centered learning lebih mendominasi.
3.
Pengelolaan Kelas
Gaya
penataan kelas yang digunakan adalah auditoium,
yang mana seluruh murid duduk menghadap
guru. Gaya ini sangat mendukung pelaksanaan e-learning yang dimana secara umum,
guru atau siswa melakukan presentasi di depan kelas. Jadi, dengan gaya penataan
ini, seluruh murid akan memperhatikan oknum yang berdiri di depan kelas.
Lingkungan
kelas yang diciptakan lebih mengarah pada penggunaan gaya manajemen kelas otoritatif, yaitu gaya yang melibatkan murid
dalam kerja sama give-and-take dan
menunjukkan sikap perhatian kepada siswa (Santrok:2011). Guru juga menjelaskan
aturan dan regulasi, menentukan standar dan dengan masukan dari murid. Gaya
manajemen kelas ini sangat didukung oleh jumlah murid yang hanya 12 orang,
sehingga guru dapat memberikan perhatian kepada setiap murid.
Penggunaan gaya
tersebut juga didukung dengan penggunaan ruangan kelas yang tidak terlalu luas,
akan tetapi menjadi sedikit ganjil, karena dalam ruangan kelas terdapat kursi
dan meja yang jumlahnya melebihi jumlah siswa dan tidak tertata dengan baik,
selain itu pendingin ruangan yang ada tidak berfungsi dengan baik, kelas juga
kurang bersih dan tertata.
4.
Pendekatan
Pembelajaraan
Dalam
pembelajaran dikelas ini, pemberian reward
dan punishment sangatlah
berpengaruh. Pengaruh pemberian reward dan
punishment sangat mempengaruhi siswa,
yang mana kelas menjadi sangat aktif. Berdasarkan wawancara kepada salah satu
siswa, kelas menjadi sangat bersemangat karena ada nilai tambahan (reward) bagi setiap siswa yang aktif
dikelas.
Selain itu,
rata-rata siswa memiliki keinginan yang kuat untuk mampu menguasai pelajaran
dan meraih juara. Aspek-aspek tersebut sangat mempengaruhi proses pembelajaran
yang berlangsung dikelas. Bisa dikatakan pendekatan pembelajran behavioral dan
kognitif berlangsung didalam kelas yang diobservasi tersebut.
5.
Motivasi
Motivasi
belajar yang dimiliki siswa selama observasi sangatlah baik. Berdasarkan observasi, perspektif
motivasi yakni behavioral, kognitif, dan humanistis dapat terlihat dari gaya
belajar siswa. Berikut uraiannya :
ü Humanistisà Siswa bebas dan aktif memberikan
tanggapan maupun pertanyaan mengenai materi baik kepada guru maupun kepada
teman sekelas.
ü Kognitif à
Siswa tampak sangat percaya diri dalam memperlihatkan kemampuan dalam menjawab
pertanyaan mengenai materi dan juga berfokus pada ide-ide masing-masing dalam
memberi tanggapan mengenai materi.
ü Behavioral à Siswa tampak semakin termotivasi dalam
menanggapi pertanyaan ataupun memberi tanggapan dengan adanya reward berupa nilai tambahan dari guru.
IV. RANGKUMAN
HASIL OBSERVASI
4.1
Rangkuman Kelompok
Sistem e-learning telah berjalan cukup lama
di SMA Methosdist 1 Medan, fasilitas yang ada sudah cukup memadai untuk
melakukan pembelajaran dengan konsep e-learning offline. Pengelolaan kelas,
perencanaan pembelajaran dan pendekatan pemberlajaran yang digunakan juga
saling terkait dan saling mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.
Motivasi siswa dalam belajar juga sangat
mendukung berjalannya sistem pembelajaran ini, walaupun ada aspek-aspek kecil
yang kurang diperharikan seperti keadaan kelas yang kurang ergonomis dan
kekurangan fasilitas. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa pembelajaran yang
berlangsung di SMA Methodist 1 Medan tidak jauh dari efektif.
4.2 Rangkuman Pribadi
MEGAWATY
MAYA SHINTA MUNTHE (12-038)
Metode
belajar dengan e-learning merupakan
metode belajar yang masih baru. Metode ini banyak diterapkan oleh
sekolah-sekolah dengan tujuan pemanfaatan teknologi dalam belajar dan
pengefektifan pembelajaran untuk semakin terlihat nyata seperti penayangan
video sesuai dengan materi.
Dalam
observasi yang kami lakukan, banyak hal yang kami dapatkan tentang belajar online. Salah satunya adalah sekolah
semakin bersaing mengupayakan kesejahteraan fasilitas sekolah seperti
penyediaan laptop, jaringan wi-fi,
dan lain-lain, yang juga sekaligus berfungsi untuk meningkatkan mutu sekolah
itu sendiri. Kemudian, penggunaan e-learning
dalam metode ini juga sekaligus melatih siswa-siswi agar melek teknologi dalam
era globalisasi zaman sekarang ini. Siswa-siswi juga lebih termotivasi dan
interaktif dalam mempelajari materi karena materi dapat dilihat lebih nyata
seperti melalui video-video ataupu gambar edukatif. Hal yang saya dapatkan juga
adalah keabkraban guru dengan murid juga terjalin melalui pertanyaan tentang
materi maupun tentang teknologi yang sedang digunakan juga. Karena yang saya
lihat, walaupun guru-guru sudah dibekali tentang pembelajaraan penggunaan media
online oleh pihak sekolah, guru-guru juga mempunyai
kelemahan dalam mengoperasikan teknologi tersebut dan dengan itu guru dan murid
saling membantu dalam pengoperasian media online
tersebut.
Pengelolaan
kelas dengan
menggunakan pola auditorium yang mendukung terlaksananya manajemen kelas yang kondusif juga menunjang situasi proses
belajar yang baik.
V. TESTIMONI TENTANG PERENCANAAN DAN PROSES OBSERVASI
YOSHINTA
GRACIA E LUMBANBATU (12-032):
Menurut
saya, perencanaan dan proses observasi berjalan dengan baik. Segala sesuatunya
berjalan sesuai dengan rencana. Memang ada beberapa masalah kecil yang muncul
secara tidak terduga, namun tidak begitu mengganggu jalannya observasi.
CLAUDIA GENEROSA ARUAN (12-068) : Menyenangkan
akhirnya bisa menyelesaikan tugas observasi ini dengan baik. Mulai dari
pencarian sekolah, penyetujuan dari kepala sekolah, hingga pelaksanaan
observasi. Kebetulan kami diizinkan untuk mengobservasi ke kelas internasional.
Jadi saya berpikir berarti pembelajaran e-learning yang diterapkan pada mereka
pasti lebih baik. Guru yang ada disekolah itu juga ramah-ramah dan bersahabat.
Oleh karena itu saya pribadi merasa cukup puas saat melakukan tugas observasi
tersebut. Siswa-siswa dikelas tersebut juga baik-baik dan sopan. Saat kami
mewawancarai, mereka sangat berpartisipasi dengan baik. Sekian J
MARIA A SIMANJUNTAK
(12-042) : Ketika mendapat tugas observasi ini
awalnya bingung, karena saya kurang begitu tertarik dengan tugas ini. Pertama ,
awalnya kami bingung mencari sekolah yang akan diobservasi, belum lagi surat
izinnya. Namun, setelah dilalui ternyata menyenangkan, banyak hal yang saya
dapat dari observasi e-learning ini.
Awal masuk ke kelas , gugup juga karena saya tidak terlalu lihai dalam berinteraksi
dengan mereka, namun semua dapat terselesaikan. Dalam observasi ini kami
membagi tugas, dan saya dapat bagian Manajemen Kelas, dimana saya mengamati
struktur kelas mereka, pola pengajaran guru, gaya penataan kelas, dan
lain-lain. Ternyata gaya pembelajaran saat sudah sangat canggih dan banyak
mengandalkan media elektronik seperti internet,proyektor, dan lain-lain. Belum
lagi yang kami observasi kelas internasional di Methodist 1 Medan. Sungguh
sangat berbeda dengan cara belajar saya saat menduduki bangku sekolah.
Diharapkan dengan adanya program e-learning
ini, maka para siswa agar lebih efektif belajar dan dapat menggunakannya untuk
kepentingan pembelajaran.
ABELLA
SARAGIH (12-078) : Saya merasa senang dan bangga karena untuk pertama kalinya
saya melakukan observasi ini. Temen-temen dan guru dimethodist juga sangat
ramah dan sangat baik dalammenerima kami untuk melakukan observasi ini. Mereka
sangat membantu dan menganggap serius tugas yang kami lakukan tersebut. Suasana
kelas juga cukup mendukung kami dalam melakukan observasi ini. Murid-muridnya
ikut berpartisipatif dalam penyelesaian tugas ini.
MEGAWATY MAYA SHINTA MUNTHE: Saya
merasa observasi pendidikan ini menarik karena ini merupakan pengalaman pertama
melakukan tugas observasi. Awalnya saya sangat merasa cukup mengerti bagaimana
cara observasi. Namun, ketika dipraktekkan cukup agak rumit dan tantangannya
adalah menilai secara objektif apa yang dilihat. Akhirnya setelah lama berpikir
di dalam kelas dan mencoba untuk menilai motivasi belajar siswa selama
observasi, saya akhirnya dapat membuat hasil observasi. Keadaan siswa yang
cukup aktif dalam menanggapi kami sebagai obeserver pada akhir pelajaran juga
menambah semangat saya dalam melakukan tugas observasi ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)